Kota Bogor, 13 Februari 2025 — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bogor mencatat adanya penurunan signifikan tingkat partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilih pada pelaksanaan Pemilihan 2024 dibandingkan dengan Pemilu 2024. Berdasarkan hasil rekapitulasi data, partisipasi pemilih turun dari 83,31 persen pada Pemilu menjadi 63,94 persen pada Pemilihan.
Penurunan sebesar sekitar 19,37 persen ini menunjukkan adanya tren menurunnya antusiasme masyarakat dalam memberikan hak pilihnya pada pemilihan kepala daerah.
Berdasarkan data yang dihimpun dari D. HASIL KABKO-PPWP (Pemilu Presiden dan Wakil Presiden) dan D. HASIL KABKO-KWK Gubernur, penurunan tingkat partisipasi terjadi di seluruh kecamatan di Kota Bogor, dengan rincian sebagai berikut:
Tingkat Partisipasi Pemilih per Kecamatan:
Kecamatan Bogor Selatan — Pemilu: 83,42% | Pemilihan: 64,41%
Kecamatan Bogor Timur — Pemilu: 82,14% | Pemilihan: 63,18%
Kecamatan Bogor Tengah — Pemilu: 81,46% | Pemilihan: 64,35%
Kecamatan Bogor Barat — Pemilu: 84,31% | Pemilihan: 65,04%
Kecamatan Bogor Utara — Pemilu: 82,50% | Pemilihan: 62,30%
Kecamatan Tanah Sareal — Pemilu: 84,25% | Pemilihan: 63,88%
Data tersebut menunjukkan bahwa penurunan partisipasi terjadi tidak hanya secara akumulatif, tetapi juga merata di setiap kecamatan.
Bawaslu Kota Bogor menilai bahwa berbagai faktor dapat memengaruhi partisipasi pemilih, antara lain tingkat kesadaran politik masyarakat, efektivitas sosialisasi, serta dinamika politik lokal.
“Bawaslu akan terus melakukan upaya pencegahan dan pengawasan partisipatif, bekerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kepercayaan publik dan partisipasi warga pada pelaksanaan pemilihan berikutnya,” Ujar Kordiv. Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Kota Bogor, Ahmad Fathoni.