Lompat ke isi utama

Berita

Bawaslu Kota Bogor Hadir Dalam Acara Bedah Buku KPPD " Catatan Jurnalis Pemilu : Sejarah Keserentakan Pertama Terbesar di Dunia"

Bawaslu Kota Bogor Hadir Dalam Acara Bedah Buku KPPD " Catatan Jurnalis Pemilu : Sejarah Keserentakan Pertama Terbesar di Dunia"

Bawaslu Kota Bogor Hadir Dalam Acara Bedah Buku KPPD " Catatan Jurnalis Pemilu : Sejarah Keserentakan Pertama Terbesar di Dunia" via Zoom. Kamis (14/08/2025)

Kota Bogor, 14 Agustus 2025 - Bawaslu Kota Bogor mengikuti acara Bedah Buku KPPD “Catatan Jurnalis Pemilu: Sejarah Keserentakan Pertama Terbesar di Dunia” yang diselenggarakan oleh Bawaslu RI. Acara ini dilakukan secara daring melalui Zoom meeting, mengingat pentingnya diskusi mengenai pemilu dan keterlibatan media dalam proses demokrasi. Kamis (14/08/2025)

Buku ini ditulis oleh Dhanis Iswara, seorang jurnalis dari telusur.co.id dan juga menjabat sebagai Kadiv Kaderisasi serta Pengembangan Organisasi KPPD. Dalam buku tersebut, Dhanis membahas berbagai aspek yang berkaitan dengan pemilu, termasuk bagaimana media berperan sebagai pengawas dalam proses demokrasi di Indonesia.

Salah satu bagian menarik dari buku ini adalah Bab X yang berjudul "Bawaslu Sahabat Wartawan." Bab ini mengungkapkan fakta-fakta mengenai hubungan antara Bawaslu Daerah dengan media massa. Khususnya, Dhanis menyoroti pengalaman yang ia dapatkan selama berinteraksi dengan Bawaslu di Provinsi Bengkulu dan Maluku Utara.

Dhanis menjelaskan bahwa tujuan penulisan bab ini bukan untuk memuji Bawaslu, tetapi untuk mencerminkan pengalaman nyata sebagai narasumber dalam dua acara Konsolidasi Media Nasional 2024. Dalam acara tersebut, ia melihat secara langsung bagaimana Bawaslu berkomunikasi dan berkolaborasi dengan jurnalis.

Dalam pemaparannya, Dhanis mencantumkan 16 sub judul yang merefleksikan pengalamannya selama menjadi narasumber di kedua daerah tersebut. Setiap sub judul menggambarkan aspek berbeda dari interaksi antara Bawaslu dan media, serta tantangan yang dihadapi dalam menjaga transparansi informasi.

Isu keterbukaan informasi menjadi salah satu tema sentral dalam diskusi ini. Dhanis menekankan betapa pentingnya bagi Bawaslu untuk memberikan akses yang cukup kepada media agar masyarakat mendapatkan informasi yang akurat dan tepat waktu terkait pemilu. Hal ini juga berkontribusi pada peningkatan kepercayaan publik terhadap proses pemilu.

Acara Bedah Buku ini juga dihadiri oleh berbagai pegiat media dan akademisi yang memberikan perspektif berbeda tentang hubungan antara lembaga pengawas pemilu dan wartawan. Diskusi yang berlangsung secara interaktif ini memungkinkan peserta untuk bertanya dan berdiskusi mengenai berbagai isu yang diangkat dalam buku.

Salah satu peserta, seorang wartawan senior, mengungkapkan bahwa hubungan yang baik antara Bawaslu dan media sangat penting untuk menciptakan iklim demokrasi yang sehat. Ia menyoroti perlunya pelatihan bagi jurnalis agar lebih memahami mekanisme pemilu dan tugas Bawaslu.

Dhanis juga menekankan bahwa tantangan terbesar dalam hubungan ini adalah menjaga independensi media. Wartawan harus mampu melaporkan fakta tanpa adanya intervensi dari pihak manapun, termasuk lembaga pengawas pemilu. Hal ini menjadi penting agar laporan yang disampaikan kepada masyarakat tidak hanya akurat, tetapi juga objektif.

Selain itu, Dhanis mengajak semua pihak untuk berdiskusi lebih lanjut tentang bagaimana meningkatkan kolaborasi antara Bawaslu dan media. Ia percaya bahwa dengan komunikasi yang baik, kedua belah pihak dapat bekerja sama untuk meningkatkan kualitas pemilu di Indonesia.